Skip to main content

Kalau Kata Orang, Pernikahan Itu...


Hai! Long time no catching up in this blog yaa.
Saya lihat post terakhir saya di Februari. Bercerita tentang insight yang saya dapat setelah mengikuti workshop persiapan menikah. LOL, so long time agooo.

Guess what, I am married now!
To someone who always accompany me in wedding workshops. Even right now I am writing beside him, who’s busy working on his job.

“Apa rasanya berganti status jadi istri?”
Haha aneh ya ternyata. Hampir 24 jam ketemu dengan Pak Suami mulu. Lidah ini masih kaku rasanya menyebut kata ‘Suami’ saat mengenalkan ke orang lain. Belum lagi harus mengubah panggilan ‘Tante’ ke ‘Mamah’! (LOL, now I have 3 moms, btw)


Tapi selain itu semua, kayanya engga ada yang berubah lagi.
Semua rasanya sama aja seperti masa pacaran dulu.
Dia tetap orang yang heboh saat lihat WWE.
Tetap orang yang receh dengan asupan 9gag setiap hari.
Tetap orang yang lebih apik daripada saya.
Tetap orang yang bete kalo saya lelet.
Tetap orang yang seru saat diajak ngobrol hal sepele.
Tetap orang yang cerdas untuk brainstorm masalah serius.
Tetap orang yang tenang saat saya sedang kesulitan.
Tetap orang yang sama seperti yang saya temui di 2015 lalu.

-----------

Saya senang sekali punya partner yang asik untuk seumur hidup saya. Mungkin ujian kami dimulai saat menyiapkan pernikahan kemarin.
Saya mager cerita panjang lebar di sini, jadi baca di blog Aldi saja yaa.
Atau story highlights instagram saya di #NikahOnBudget !

I really love my wedding day!
It was BEYOND PERFECT!
Namun sejujurnya ada satu yang belum sempat saya lakukan sih.
Rencana awalnya, di wedding ini setelah akad, saya dan Aldi masing-masing akan memberikan speech singkat. Tapi sayangnya karena MC-nya adalah sepupu saya (yang demam panggung), ia lupa memberi aba-aba untuk mempersilakan saya speech. Batal deh speech hari itu haha.
Kalau begitu saya pajang di sini aja deh.
To remind me the day when I feel so grateful.

----------

Kalo kata orang, pernikahan itu tentang menerima keluarga baru. 
Maka saya orang paling beruntung karena dipertemukan dgn keluarga yg amat sangat ramah, rame heboh, hobi foto-foto dan nyanyi-nyanyi. 
Engga sulit utk jadi dekat, karena memang kebiasaannya udah mirip dgn diri saya.

Kalo kata orang, pernikahan itu ttg menyatukan dua keluarga.
Saya engga setuju. Pernikahan bagi saya ternyata tentang menyatukan keluarga saya juga. 
Udah lama banget engga kumpul2 full team dgn keluarga saya, dr Mardani dr Cibubur, dan keluarga inti saya.
Rasanya semalam saya jd kembali ke masa kecil saya. Kangen banget. 
Terima kasih banyak atas kekompakannya mempersiapkan semua ini dlm waktu hanya sebulan!

Kalo kata orang, pernikahan itu ttg menyatukan dua hati.
Kalo boleh saya tambahkan, ternyata ini tentang menyatukan dua pikiran, ambisi, mimpi, cita2, perbedaan, persamaan, selera musik, dan banyak lagi.
Siapa yg sangka obrolan dua orang di 2015 lalu ttg top 50 tangga lagu billboard berujung ke hari ini? 

Saya tau bahwa perjalanannya engga akan semudah film disney. 
Akan banyak cobaan, godaan, tapi juga senyum, tawa, cita2 yg tercapai.
Karena toh berkeluarga adlh tentang saling berbagi dan berusaha tanpa pamrih.
 Saya siap krn saya memiliki partner yg tepat. 

Dear Aldi, let's not taking each other for granted and enjoying the new journey.

29 April 2018,
Jasmine

Comments

Passerby's Favorites