Banyak jalan menuju Roma.
Iya bener sih.
Bisa pakai pesawat, bisa pakai kapal, bisa pakai mobil, bisa pakai sepeda.
Bisa bareng ratusan orang, bisa sekeluarga, bisa sama teman, bisa berdua, atau bahkan bisa sendirian aja.
Intinya, banyak cara untuk mencapai Roma.
Begitu pun untuk mendapatkan pekerjaan.
Beberapa bulan menjadi #Funemployed membuat saya lebih rajin
Career/Job Fair
Hidup saya dikelilingi rekruter yang kerjaannya buka stand perusahaan di berbagai fair setiap bulan. Iya, tiap bulan pasti ada aja fair begini. Pengunjungnya juga tetap banyak. Coba cek deh, pasti di kampus ada career/job fair. Enggak ada? Well, yang untuk umum juga hampir 2 bulan sekali ada fair. Bahkan kedutaan pun suka mengadakan fair juga. Tapi kalau stand di kedutaan diisinya dengan perusahaan yang berasal dari negaranya sendiri.
Saya sendiri belum pernah datang ke career/job fair karen super ramai dan saya bisa tebak, perusahaan incaran saya biasanya mengarahkan ke website nya langsung. Tapi engga ada salahnya sih main ke fair sekadar untuk kenalan dengan calon perusahaan.
Company Website
Kalau sudah punya cita-cita mau kerja di mana, sebenarnya gampang banget sih. Tinggal google aja nama perusahaannya terus tambahin kata 'career' atau 'karir'. Voila! Muncul deh lamannya. Saya juga pernah coba cara ini dan masukkin data saya. Kadang banyak banget form online yang harus diisi dan hampir semua minta data yang sama. Paling enak sih kalau bisa import data dari LinkedIn. Tinggal klik apply deh. Tapi biasanya engga ada kepastian (atau digantungin lamaaa banget), terlebih kalau perusahaannya memang engga lagi rekrut massal. Yaudah, biasanya yang begini sih saya engga berharap banget.
Akun Social Media
Mungkin masa-masa #funemployed adalah masa-masa paling menyenangkan karena kita bisa buka social media dengan dalih "Lagi cari kerja!". Yap, sekarang lowongan kerja banyak banget diposting di akun social media. Mulai dari internship, part-time, freelance, sampai full time pun ada. Favorit saya adalah @KampusUpdate & @IDstudentjob. Atau paling mudah sih, follow aja akun career center di kampus. Pernah ada yang akhirnya berjodoh? Pernah dipanggil tapi ternyata kurang berjodoh sih.
Career Portal
Career portal apa sih? Ini istilah yang saya gunakan untuk website yang khusus untuk menjodohkan para pencari kerja dengan pemberi lowongan. Misalnya LinkedIn, Jobstreet, atau yang baru-baru ini muncul seperti Kalibrr, Bukapintu. Bedanya apa, LinkedIn dan Jobstreet itu biasanya dipenuhi perusahaan-perusahaan yang sudah mature. Sementara si Kalibrr dan Bukapintu (yang masih start up juga) biasanya diisi para start up. Ada yang berjodoh? Well, pernah beberapa kali sih dikirimi pesan, pernah sampai interview juga, tapi belum jodoh.
Referensi
Ini nih yang saya percaya paling powerful haha. Selesainya masa magang atau freelance bukan berarti selesai juga hubungan dengan orang-orang di kantornya. Saya biasanya langsung add orang-orang kantor di Facebook atau LinkedIn. Kenalan dari kampus/organisasi juga jangan dilupakan. Kadang ada aja kan yang dapat kerja di perusahaan X karena seniornya cari pengganti dirinya yang mau pindah ke perusahaan Y. Rajin-rajin nge-like dan comment. Post foto-foto tentang pengalaman kita. Pokoknya biar diinget terus deh haha. Yaa anggap saja menjaga tali silaturahmi. Penting juga untuk mem-branding diri sendiri. Biar ketika orang lagi cari orang buat suatu posisi, langsung kepikiran sama diri kita. Kalaupun sekarang belum berasa efeknya, suatu saat nanti pasti berguna deh.
Langsung Tembak Aja
Teman baik saya bercerita bahwa ia pernah baca artikel tentang jobseeker yang ingin banget menjadi bagian dari suatu perusahaan. Si jobseeker ini mengirim lamaran ke perusahaan tersebut disertai dengan analisis dia serta strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bisnis di perusahaan incarannya. Guess what, he is accepted to be a part of the company. Walaupun si perusahaan lagi engga buka lowongan pekerjaan. Sounds cool ya. It takes a lot of effort to analyze and comes up with innovation and ideas sih. Tapi pasti kamu akan sangat stand out di mata rekruter.
Pernah coba, Min? Iya, sekali. Ke sebuah start up yang vision-nya saya banget. And it went very well :).
Sekali lagi, banyak jalan menuju Roma.
Kendaraan, perlengkapan selama perjalanan, rute, semuanya kembali lagi ke diri kita sendiri.
Comments
Post a Comment